Ketika bisnis ingin mengadopsi sistem ERP Odoo, salah satu pertanyaan paling penting adalah:
platform deployment mana yang harus dipilih—Odoo Online, Odoo.sh, atau Odoo On-Premises?
Setiap pilihan memiliki kelebihan, kekurangan, serta karakteristik penggunaan yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan ketiga platform tersebut dengan bahasa sederhana, padat, dan SEO-friendly agar Anda bisa menentukan pilihan terbaik untuk kebutuhan perusahaan.
1. Odoo Online (SaaS) – Paling Mudah dan Cepat Digunakan
Odoo Online adalah versi cloud yang dikelola langsung oleh Odoo.
Anda tidak perlu server, akses SSH, atau pengaturan teknis apa pun.
Kelebihan Odoo Online
- Tidak perlu install server
- Maintenance, backup, dan keamanan ditangani oleh Odoo
- Update otomatis
- Performa sangat stabil
- Cocok untuk penggunaan standar
Kekurangan
- Tidak bisa install custom addon
- Tidak mendukung OCA addons
- Tidak bisa akses file system atau SSH
- Terikat pada versi Odoo SaaS yang aktif
Cocok untuk:
UMKM, bisnis kecil-menengah, atau pengguna yang ingin cepat memakai Odoo tanpa kustomisasi.
2. Odoo.sh – Cloud Premium dengan Customization
Berbeda dengan Odoo Online, Odoo.sh menawarkan fleksibilitas lebih karena mendukung module custom dan integrasi GitHub.
Ini adalah platform cloud resmi Odoo untuk developer dan pengguna yang butuh kustomisasi.
Kelebihan Odoo.sh
- Bisa install custom module
- Bisa menggunakan OCA addons
- Tersedia akses SSH
- Mendukung staging environment (development → staging → production)
- Backup otomatis dan tools DevOps
- Performa stabil dan aman
Kekurangan
- Biaya lebih tinggi daripada Odoo Online
- Tetap memerlukan pemahaman teknis (Git, SSH, deployment)
Cocok untuk:
Startup, UKM berkembang, atau perusahaan yang membutuhkan kustomisasi modul.
3. Odoo On-Premises – Fleksibel Tanpa Batas
Sebagai versi paling bebas, Odoo On-Premises memberikan kontrol penuh karena Anda meng-host di server sendiri (VPS, dedicated server, atau lokal).
Kelebihan
- Bisa install dan modifikasi modul tanpa batas
- Bisa modifikasi core Odoo
- Bisa integrasi tingkat server (IoT, Python script, custom cron)
- Tidak tergantung pada infrastruktur Odoo
- Cocok untuk custom ERP skala besar
Kekurangan
- Semua maintenance menjadi tanggung jawab sendiri
- Membutuhkan keahlian DevOps dan Linux
- Backup & keamanan harus dikelola manual
- Upgrade versi tidak otomatis
Cocok untuk:
Perusahaan besar, industri kompleks, atau pengguna dengan kebutuhan kustomisasi tinggi.
Ringkasan Perbandingan Odoo Online vs Odoo.sh vs On-Premises
| Fitur | Odoo Online | Odoo.sh | On-Premises |
| Custom Module | ❌ Tidak bisa | ✔ Bisa | ✔ Bisa |
| OCA Addons | ❌ Tidak bisa | ✔ Bisa | ✔ Bisa |
| SSH Access | ❌ Tidak ada | ✔ Ada | ✔ Ada |
| Maintenance | Ditangani Odoo | Ditangani Odoo | Ditangani sendiri |
| Backup | Otomatis | Otomatis | Manual |
| Upgrade | Otomatis | Terkontrol | Manual |
| Cocok untuk | Bisnis kecil | Bisnis berkembang | Perusahaan besar |
Kesimpulan
Pemilihan platform Odoo sangat bergantung pada kebutuhan bisnis Anda:
- Pilih Odoo Online jika ingin solusi cepat, stabil, dan tanpa ribet.
- Pilih Odoo.sh jika membutuhkan kustomisasi dengan kenyamanan cloud.
- Pilih Odoo On-Premises jika ingin kontrol penuh atas sistem dan server.
Dengan memahami perbedaan ketiga platform ini, Anda bisa menentukan strategi implementasi Odoo yang tepat dan efisien untuk perusahaan Anda.
💬 Konsultasi Gratis Implementasi Odoo
Ingin tahu platform mana yang paling tepat untuk perusahaan Anda? Hubungi Alphasoft official odoo partner di Indonesia
Klik tombol di bawah untuk konsultasi gratis dengan tim ahli kami.
Perbedaan Odoo Online, Odoo.sh, dan On-Premises: Mana yang Paling Cocok untuk Bisnis Anda?